1.
Bahasa
verbal adalah
suatu kegiatan
percakapan/penyampaian informasi
yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain, baik secara lisan
maupun tulisan. Contoh bahasa
verbal :
·
Berbicara
dengan seseorang/kelompok orang.
·
Mendengarkan
radio.
·
Membaca
buku.
selain
itu juga, komunikasi verbal dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh : Seseorang yang bercakap-cakap
melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui
tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung
antara komunikator dengan komunikan.
Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan
sebagainya.
Sedangkan komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata. Bentuk komunikasi ini menggunakan gerak isyarat, bahasa
tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Simbol-simbol, serta cara berbicara
seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya
berbicara,mewakili semua kata-kata tentang komunikasi nonverbal.
Contoh komunikasi non verbal :
Contoh komunikasi non verbal :
·
Sentuhan
(Bersalaman,menggenggam tangan,berpelukan, pukulan,DLL). Sentuhan
juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif
ataupun negatif.
·
Gerakan tubuh (Kontak mata, ekspresi
wajah, isyarat,gerak tubuh). Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk
menggantikan suatu kata, misalnya melambaikan tangan dengan mimik muka yang
heran untuk berkata bukan.
·
Vokalik adalah
unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada
bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas
suara, intonasi, dan lain-lain.
Contoh
kongkrit bahasa verbal dan non verbal dalam komunikasi lintas budaya :
•
Budaya yang
beragam dapat memberi pengaruh pada manusia diantaranya terhadap presepsi
diri,komunikasi,emosi. Faktor-faktor
yang menentukan keberhasilan komunikasi antar budaya diantaranya : Kekuatan kepribadian (personality strenght)
yang meliputi self-concept, self-disclosure, self-monitoring, dan social
relaxation, keterampilan berkomunikasi.
•
Keterampilan-keterampilan
yang diperlukan bagi komunikasi adalah keterampilan-keterampilan yang terkait
dengan pesan (message skills), fleksibilitas tingkah laku, management
interaksi, dan keterampilan-keterampilan sosial. Penyesuaian psikologis, dimana komunikator yang efektif harus mampu
menguasai dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang mungkin dapat menimbulkan “culture
shock”. dan telakir kesadaran budaya.
Untuk membangun kesesuaian saat
berkomunikasi dengan budaya yang berbeda yang sangat mungkin memiliki
perbedaan budaya, konselor perlu memahami berbagai bahasa non verbal yang
merupakan salah satu ekspresi budaya dan
nilai-nilai yang dianut budaya itu.
Pemahaman akan bahasa non verbal dipandang jauh lebih penting dari pada bahasa
verbal.
Kesalahan interpretasi terhadap ekspresi nonverbal
sering terjadi dalam komunikasi antar budaya. Hal ini disebabkan antara lain
karena banyak ekspresi nonverbal bervariasi antara budaya yang satu dengan
budaya yang lain. Keragaman ini sering menimbulkan kesalahan interpretasi yang
sekaligus menjadi penghalang komunikasi.
Unsur
non verbal yaitu elemen-elemen dari suara yang meliputi pencirian
vocal (tertawa terbahak-bahak, sedih ),
tekanan intonasi, dan pemerian (pemisahan) vocal. Masing-masing budaya
memiliki ekspresi yang berbeda-beda. Hal ini terkait dengan aspek pantas, tidak
pantas, sopan tidak sopan menurut budaya masing-masing.
Contoh komunikasi non verbal dalam perbedaaan perspektif menurut budaya
yang berbeda:
Misalnya penggunaan diam dalam komunikasi. Diam dapat
mengkomunikasikan persetujuan, ketidak acuhan, bingung, merenung, ketidak
setujuan, merasa malu tersipu-sipu, hormat, menahan geram, sedih, dan lain
sebagainya. Beberapa budaya juga memberikan makna diam secara
berbeda-beda.
2. a.
Teori negosiasi identitas (Ting-Toomey, 1993) : Menyatakan
bahwa rasa akan diri seseorang merupaka hal yang sadar atau tidak sadar.
Maksudnya, dalam banyak buadaya yang berbeda, orang-orang bersikap berbeda dan
membentuk prilaku yang mereka presentasikan kepada orang lain secara kebiasaan.
Ting-Toomey percaya bahwa bagaimana kita memersepsikan rasa akan diri kita dan
bagaimana kita ingin orang lain untuk memersepsikan kita merupakan hal yang
sangat penting dalam pengalaman komunikasi kita.
b. Teori mengatasi kecemasan dan
ketidak pastian.: Teori yang di publikasikan William Gudykunst ini memfokuskan
pada perbedaan budaya pada kelompok dan orang asing. Ia berniat bahwa teorinya
dapat digunakan pada segala situasi dimana terdapat perbedaan diantara keraguan
dan ketakutan.
Contoh
kasus aktual Teori negosiasi identitas :
a. SURABAYA,
KOMPAS.com
- Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat, hingga saat ini, sebanyak 731
warga penderita gangguan jiwa di 26 kabupaten/kota masih dipasung. Mereka
ditargetkan bebas dari pasung hingga2015mendatang.
Jumlah itu, kata Dirut Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, dr Adi Wirachjanto,
tertinggi dibanding provinsi lain di Indonesia. "Karena itu, dibutuhkan
program penanganan khusus sehingga pada 2015 nanti, Jawa Timur bebas
pasung," katanya, Selasa (22/10/2013).
Contoh
kasus di atas sangat menggambarkan tingginya angka pemasungan di Jatim
disebabkan beberapa hal. Di antaranya, faktor budaya yang menganggap penderita
gangguan jiwa sebagai aib keluarga, faktor ekonomi, keluarga tersebut tidak
mampu mengobatkan.
Karena itu pemasungan banyak terjadi di daerah pedesaan
kategori miskin seperti Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Nganjuk, hingga
Bojonegoro.
a. Contoh kasus aktual Teori negosiasi
identitas :
PAMEKASAN, KOMPAS.com - Demi
melestarikan budaya asli Madura, Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur,
menggelar ajang pesona budaya bertajuk "Semalam di Madura", Sabtu
(19/10/2013) malam di depan pendapa Bupati Pamekasan.
Pagelaran budaya ini diikuti sejumlah seniman dari empat Kabupaten di Madura, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan kabupaten di ujung timur Madura, Sumenep.
Kegiatan ini kata Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, digelar dalam rangka memperkenalkan lebih dekat budaya asli Madura kepada generasi muda sekaligus untuk menghargai budaya leluhur Madura, di tengah serbuan budaya global.
"Kegiatan ini juga dilakukan untuk memperkenalkan potensi wisata dan budayaan Madura kepada wisatawan agar mereka semakin tertarik untuk datang ke Madura," papar Syafii.
Jika banyak wisatawan berkunjung ke Madura, lanjut Syafii, maka perekonomian di Madura perlahan akan berkembang.
Demi membangun Madura, ujar mantan Komisi V DPR RI ini, membutuhkan peran serta semua pimpinan daerah di Madura.
"Dengan kesamaan etnik dan budaya, seluruh warga Madura memiliki modal kuat untuk membangun Madura yang bermartabat dengan didasari nilai-nilai budaya leluhur," ujarnya.
Dalam pagelaran ini, masing-masing kabupaten menampilkan tarian-tarian khasnya. Kabupaten Pamekasan menampilkan tari Batik dan Leng-leng Tarebung. Kabupaten Sampang menampilkan tarian Song-song Semoh dan Kabupaten Sumenep menampilkan tarian menyambut bapak datang dari laut. Acara ini ditutup dengan pertunjukan kembang api.
Pagelaran budaya ini diikuti sejumlah seniman dari empat Kabupaten di Madura, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan kabupaten di ujung timur Madura, Sumenep.
Kegiatan ini kata Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, digelar dalam rangka memperkenalkan lebih dekat budaya asli Madura kepada generasi muda sekaligus untuk menghargai budaya leluhur Madura, di tengah serbuan budaya global.
"Kegiatan ini juga dilakukan untuk memperkenalkan potensi wisata dan budayaan Madura kepada wisatawan agar mereka semakin tertarik untuk datang ke Madura," papar Syafii.
Jika banyak wisatawan berkunjung ke Madura, lanjut Syafii, maka perekonomian di Madura perlahan akan berkembang.
Demi membangun Madura, ujar mantan Komisi V DPR RI ini, membutuhkan peran serta semua pimpinan daerah di Madura.
"Dengan kesamaan etnik dan budaya, seluruh warga Madura memiliki modal kuat untuk membangun Madura yang bermartabat dengan didasari nilai-nilai budaya leluhur," ujarnya.
Dalam pagelaran ini, masing-masing kabupaten menampilkan tarian-tarian khasnya. Kabupaten Pamekasan menampilkan tari Batik dan Leng-leng Tarebung. Kabupaten Sampang menampilkan tarian Song-song Semoh dan Kabupaten Sumenep menampilkan tarian menyambut bapak datang dari laut. Acara ini ditutup dengan pertunjukan kembang api.
Contoh kasus mengatasi kecemasan dan
ketidak pastian :
Contoh
kasus di atas menggambarkan negosiasi identitas suku Madura dan ingin
menunjukan kepada wisatawan bahwa warga Madura bermartabat dengan di dasari
nilai-nilai budaya leluhur. Disamping warga Madura menampilkan tarian
khasnya,mereka juga mengajak budaya lain agar mengapresiasikan seni yang mereka
miliki dalam kepentingan meningkatkan potensi wisada di daerahnya.
b. Contoh kasus aktual
mengatasi kecemasan dan ketidak pastian
Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD) di
DPR Nurhayati Ali Assegaf sempat menyarankan agar Perhimpunan Pergerakan
Indonesia (PPI) besutan Anas Urbaningrum ditutup saja. Dia melihat tujuan
pendirian ormas Anas ini sudah beda .
"Sudahlah, saya tidak bilang
'bubarkan'. Saya katakan bubar saja, kalau memang tujuannya sudah beda,"
tutur Nurhayati di Gedung DPR, Senayan, Jakarta,Selasa(22/10/2013).
Nurhayati menyatakan, tujuan sesungguhnya dari PPI adalah untuk beraktivitas di bidang sosial-budaya. Namun, semakin jelas, PPI kian menyentuh ranah politik kekuasaan.
"Sebagaimana dikatakan Gede Pasek sebagai Sekjen PPI, tujuan PPI untuk sosial budaya. Sosial budaya kan bagus. Dan kalau kemudian nabrak-nabrak PD, apalagi Pak SBY, itu saya bilang kalau sudah tak sesuai dengan tujuannya, bubar saja," tuturnya.
Sebelum melancarkan saran agar PPI bubar, Nurhayati juga pernah menyatakan PPI bisa bergabung bersama PD. Namun jika realitasnya lain, maka PPI sebaiknya tutup saja.
Nurhayati menyatakan, tujuan sesungguhnya dari PPI adalah untuk beraktivitas di bidang sosial-budaya. Namun, semakin jelas, PPI kian menyentuh ranah politik kekuasaan.
"Sebagaimana dikatakan Gede Pasek sebagai Sekjen PPI, tujuan PPI untuk sosial budaya. Sosial budaya kan bagus. Dan kalau kemudian nabrak-nabrak PD, apalagi Pak SBY, itu saya bilang kalau sudah tak sesuai dengan tujuannya, bubar saja," tuturnya.
Sebelum melancarkan saran agar PPI bubar, Nurhayati juga pernah menyatakan PPI bisa bergabung bersama PD. Namun jika realitasnya lain, maka PPI sebaiknya tutup saja.
Contoh
kasus di atas pendirian ormas adalah kecemasan politik,untuk membantu pemumutan
suara dalam pemilu. Namun pendirian
ormas ini mengatas namakan kepentingan sosial budaya. Padahal ormas lebih
cenderung untuk kepentingan politik
b. Contoh kasus
mengatasi kecemasan dan ketidak pastian
JAKARTA, KOMPAS.com - Polri dinilai tidak perlu membentuk satuan baru
untuk memberantas korupsi. Polri cukup memaksimalkan kinerja Direktorat Tindak
Pidana Korupsi (Dittipikor) yang sudah ada.
Ketua
Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, sebelum melakukan
pemberantasan korupsi di instansi lain, Polri mesti menindak praktik korupsi
yang terjadi di internal. Selama ini, Neta melihat Dittipikor Polri sepertinya
alergi dengan kasus-kasus korupsi di internal Polri.
"Padahal
di lingkungan Polri berkembang pesat mafia proyek, mafia jabatan, mafia
pendidikan, pungutan liar, setor menyetor, suap, dan gratifikasi lainnya,"
kata Neta di Jakarta, Minggu (20/10/2013).
Neta
menambahkan, tantangan terberat calon Kapolri baru Komisaris Jenderal Sutarman
adalah membenahi internal kepolisian dari budaya pungli dan korup. Dalam waktu
dekat, kata dia, Dittipikor mesti menuntaskan kasus korupsi proyek tanda nomor
kendaraan bermotor yang diduga melibatkan sejumlah perwira tinggi dan kasus
aliran dana tersangka Labora Sitorus.
"Jika
kasus-kasus itu ditangani Sutarman dengan serius, publik akan percaya dan
angkat topi terhadap Sutarman. Tapi jika kasus itu tetap dipetieskan,
janji-janji Sutarman saat fit and propert test di Komisi III DPR hanya
sekadar janji gombal yang akan membuat publik tidak akan percaya pada Polri
maupun Sutarman," tutur Neta.
Secara
terpisah, Aktivis Indonesia Corruption Watch Tama Satya Langkun mengatakan
menyambut baik adanya semangat pemberantasan korupsi di Kepolisian. Hanya, ia
berharap pembentukan satuan baru itu betul-betul untuk penguatan upaya
pemberantasan korupsi.
Komisi
Pemberantasan Korupsi, kata Tama, tidak mungkin bisa memberantas korupsi
sendiri. Untuk itu, untuk kasus-kasus berskala kecil, kata dia, sebaiknya
disupervisi kepada Polri. "Tapi perlu ada evaluasi di internal," kata
Tama.
Wacana
pembentukan Densus Antikorupsi di Polri diloncarkan oleh para politisi di
Komisi III DPR. Satuan tersebut dianggap perlu dibentuk untuk mempercepat
kinerja Polri dalam penanganan kasus korupsi. Sutarman mengaku mendukung wacana
itu.
Dari contoh kasus di atas kecemasan
dan ketidak pastian terlihat dari porli yang ingin membentuk satuan baru
pemberantasan korupsi, padahal sudah ada Direktorat Tindak Pidana Korupsi. Bisa
saja polisi ingin membentuk satuan baru pemberantasan korupsi karena cemas
dengan lembaga lain anti korupsi, karena tidak sedikit masalah korupsi di
kalangan kepolisian yang tidak terselesaikan.
3a.
Konsep komunikasi Merupakan Proses Mengirimkan dan Memaknai Pesan
Merupakan
penyampaian pesan yang merujuk pada
proses menyampaikan pikiran, perasaan,
emosi atau sikap ke dalam suatu bentuk yang dikenal oleh orang lain.
Cara berkomunikasi bisa bermacam-macam; tertulis, lisan, verbal, nonverbal, dan
lain-lain. Interpretasi pesan berarti memaknai pesan atau stimulus dari
lingkungan. Cara kita mengirimkan dan memaknai pesan dipengaruhi oleh latar
belakang pendidikan, budaya, etnis, keluarga dan pengalaman pribadi. Pesan bisa
disampaikan dari satu orang ke orang lain, tetapi makna tidak. Artinya, makna
pesan yang disampaikan oleh seseorang tidak bisa benar-benar sama maknanya
dengan yang diinterpretasi oleh orang lain. Kegiatan pengiriman dan memaknai
pesan bukanlah sesuatu yang statis. Ini
artinya komunikasi adalah suatu proses, tidak berawal dan berakhir, terus
berlangsung, terus berubah... (Berlo, 1960).
Contoh
kasus yang aktual :
INILAH.COM, Jakarta - Komnas Perlindungan Anak menilai
sekolah SMPN 4 Jakarta, Sawah Besar terkesan menutupi adanya kasus kekerasan seksual
(bully) antara siswa senior terhadap junior.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihak sekolah seharusnya ikut bertanggungjawab atas peristiwa adanya dugaan video mesum antara siswi AE dengan F di salah satu kelas sekolah tersebut.
"Kasus ini adalah tidak terlepas tanggung jawab sekolah," tegasnya.
Menurutnya, dengan adanya kasus seperti ini tampaknya pihak sekolah tidak mau ikut campur, apalagi korban anak ini cuti seminggu sementara tanggal 13 Oktober korban lapor ke Polres Jakarta Pusat.
"Jadi sudah hampir sebulan. Sekolah seolah-seolah cuci tangan kalau pelajar itu tidak boleh sekolah disitu, sehingga anak itu jadi ketakutan. Padahal korban adalah salah satu murid favorit di sekolah itu," ujarnya.
Arist melanjutkan hingga saat ini pihak keluarga korban dalam adegan video mesum tidak mau diperiksa karena ketakutan. "Orangtua ibunya dengan anaknya mengungsi terpaksa, karena sekolah tidak memberikan jaminan apa-apa akhirnya agar tidak jadi pemberitaan," katanya.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihak sekolah seharusnya ikut bertanggungjawab atas peristiwa adanya dugaan video mesum antara siswi AE dengan F di salah satu kelas sekolah tersebut.
"Kasus ini adalah tidak terlepas tanggung jawab sekolah," tegasnya.
Menurutnya, dengan adanya kasus seperti ini tampaknya pihak sekolah tidak mau ikut campur, apalagi korban anak ini cuti seminggu sementara tanggal 13 Oktober korban lapor ke Polres Jakarta Pusat.
"Jadi sudah hampir sebulan. Sekolah seolah-seolah cuci tangan kalau pelajar itu tidak boleh sekolah disitu, sehingga anak itu jadi ketakutan. Padahal korban adalah salah satu murid favorit di sekolah itu," ujarnya.
Arist melanjutkan hingga saat ini pihak keluarga korban dalam adegan video mesum tidak mau diperiksa karena ketakutan. "Orangtua ibunya dengan anaknya mengungsi terpaksa, karena sekolah tidak memberikan jaminan apa-apa akhirnya agar tidak jadi pemberitaan," katanya.
Ia
menambahkan pihak kepolisian juga sudah menghubungi Komnas PA untuk memulihkan
rasa trauma yang menimpa siswi AE pemeran video mesum di ruang belajar SMPN 4
Jakarta. "Memang belum dimintai keterangan karena AE stres berat, kita
perlu terapi dulu," tandasnya.
Sebelumnya, orang tua A, salah seorang siswi SMP di Jakarta Pusat melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut bahkan sengaja direkam dengan telepon genggam oleh temannya yang lain.
Hal ini terjadi pada 13 September lalu, sekitar pukul 11.50 Wib. Saat itu, A tengah turun dari kelasnya ketika jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar salah seorang teman prianya mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya.
Ketika korban masuk, ternyata sudah ada seorang pria inisial, F. Setelah itu, A diminta untuk berhubungan intim dengan F. Lalu teman-teman yang lainnya merekam dengan menggunakan telepon genggam.
Sebelumnya, orang tua A, salah seorang siswi SMP di Jakarta Pusat melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut bahkan sengaja direkam dengan telepon genggam oleh temannya yang lain.
Hal ini terjadi pada 13 September lalu, sekitar pukul 11.50 Wib. Saat itu, A tengah turun dari kelasnya ketika jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar salah seorang teman prianya mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya.
Ketika korban masuk, ternyata sudah ada seorang pria inisial, F. Setelah itu, A diminta untuk berhubungan intim dengan F. Lalu teman-teman yang lainnya merekam dengan menggunakan telepon genggam.
a.Contoh
kasus yang aktual
INILAH.COM, Jakarta - Seorang pelaku pencurian tewas
ditembak petugas Reserse Polres Metro Jakarta Timur di Jalan Bungur RT 16 RW
06, Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Pelaku berinisial S (48), tewas
karena melarikan diri dan melawan saat hendak ditangkap.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP M Soleh mengatakan, peristiwa itu berawal saat petugas hendak menangkap pelaku pada Senin (21/10/2013) dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB, setelah mencuri sepeda motor bernomor polisi B 6163 WJJ di Jalan Pedati Selatan, Ciracas, Jakarta Timur.
Pelaku akhirnya berhasil ditangkap, dan petugas kemudian mengembangkan kasus guna menangkap seseorang berinisial GP di daerah Cariu, Bogor, Jawa Barat. Namun, di Bogor petugas tak dapat menemukan GP. Sesuai dengan keterangan S, petugas mencari GP di wilayah Kampung Rambutan bersamanya. Dalam pengembangan di Kampung Rambutan tersebut, S malah melakukan perlawanan dengan berupaya kabur.
"Ketika di Jalan Bungur, Kampung Rambutan, pelaku berusaha melarikan diri. Tembakan peringatan ke udara tidak dihiraukan. Sehingga anggota melakukan tindakan tegas dengan menembak pelaku," jelasnya, Selasa (22/10/2013).
Petugas kemudian berusaha menyelamatkan nyawa pelaku, dengan segera membawanya ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Namun, pelaku tewas dalam perjalanan.
Adapun barang bukti yang dapat disita petugas dari S antara lain sepeda motor Nopol B 6163 WJJ, satu gunting baja, tujuh anak kunci T, serta dua gagang kunci T, obeng, sepucuk softguns dengan 200 butir pelurunya, dan satu pistol mainan berbentuk korek api.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP M Soleh mengatakan, peristiwa itu berawal saat petugas hendak menangkap pelaku pada Senin (21/10/2013) dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB, setelah mencuri sepeda motor bernomor polisi B 6163 WJJ di Jalan Pedati Selatan, Ciracas, Jakarta Timur.
Pelaku akhirnya berhasil ditangkap, dan petugas kemudian mengembangkan kasus guna menangkap seseorang berinisial GP di daerah Cariu, Bogor, Jawa Barat. Namun, di Bogor petugas tak dapat menemukan GP. Sesuai dengan keterangan S, petugas mencari GP di wilayah Kampung Rambutan bersamanya. Dalam pengembangan di Kampung Rambutan tersebut, S malah melakukan perlawanan dengan berupaya kabur.
"Ketika di Jalan Bungur, Kampung Rambutan, pelaku berusaha melarikan diri. Tembakan peringatan ke udara tidak dihiraukan. Sehingga anggota melakukan tindakan tegas dengan menembak pelaku," jelasnya, Selasa (22/10/2013).
Petugas kemudian berusaha menyelamatkan nyawa pelaku, dengan segera membawanya ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Namun, pelaku tewas dalam perjalanan.
Adapun barang bukti yang dapat disita petugas dari S antara lain sepeda motor Nopol B 6163 WJJ, satu gunting baja, tujuh anak kunci T, serta dua gagang kunci T, obeng, sepucuk softguns dengan 200 butir pelurunya, dan satu pistol mainan berbentuk korek api.
b.
Konsep komunikasi mencakup penciptaan makna
Salah satu alasan kita tidak dapat
menyampaikan makna karena ketidak jelasan dari bahasa yang kita pakai. Kita
juga tidak dapat mentransmisi makna karena makna yang melekat pada pesan
merupakan transaksi di antara pesan itu sendiri, seperti apa yang dikatakan,
bagaimana mengatakannya, saluran yang digunakan dan apakah pesan itu tertulis
atau lisan, situasi menyampaikannya dan siapa yang terlibat dalam penyamaian
pesan. Makna juga muncul dari interaksi yang ada.
Contoh
kasus
![5228007257_9c046a85e4.jpg](file:///C:\Users\bio\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
Tidak semua pembaca memaknai
pemberitaan di atas dengan makna yang sama,karena ketidak jelasan dari
pemberitaannya tersebut.
b.
Contoh kasus
![twitter-lampu-hijau1.png](file:///C:\Users\bio\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
Penulisan kalimat dalam berita yang
saya kutip dari Jejaring sosial milik suatu media ini terlihat jelas,ketidak
jelasan bahasa yang di pakai.
C.
Komunikasi berlangsung pada tingkat kesadaran yang berbeda-beda.
Banyak interaksi sosial terjadi pada
tingkatan kesadaran yang sangat rendah (Abelson, 1976; Berger & Bradac,
1982; Langer, 1978, 1989). Artinya, kita berperilaku dengan tingkat kesadaran
yang sangat rendah pada situasi-siatuasi yang kita anggap normal dan rutin. Teori
ini mempunyai asumsi bahwa orang yang ramah pasti suka menolong, toleran, dan
tidak akan mencemooh kita. Setiap orang mempunyai konsepsi tersendiri tentang
sifat-sifat apa berkaitan dengan sifat-sifat apa. Konsepsi ini merupakan teori
yang dipergunakan orang ketika membentuk kesan tentang orang lain.
Contoh
kasus
Jakarta
- Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Jero Wacik enggan bicara soal
ketegangan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) dengan sejumlah elite
Partai Demokrat. Jero bahkan tampak 'sewot' meladeni pertanyaan wartawan.
Ketika datang ke Nusantara I, Gedung DPR, Jero hanya sedikit berkomentar soal ormas PPI besutan mantan Ketum Demokrat Anas Urbaningrum. "Kalau berpolitik kita mesti cerdas, dan ada perasaan disitu, apa yang diomong harus dirasa," kata Jero, Rabu (23/10/2013). "Detk.com"
Ketika datang ke Nusantara I, Gedung DPR, Jero hanya sedikit berkomentar soal ormas PPI besutan mantan Ketum Demokrat Anas Urbaningrum. "Kalau berpolitik kita mesti cerdas, dan ada perasaan disitu, apa yang diomong harus dirasa," kata Jero, Rabu (23/10/2013). "Detk.com"
Contoh kasus
Jakarta
- Profesor Subur Budhisantoso mengaku datang ke kantor Badan Intelijen Negara
(BIN), Jumat (18/10), menggunakan mobil Patroli dan Pengawalan (Patwal). Mobil
Patwal itu dulu biasa digunakan Prof Subur saat menjabat sebagai Komisioner
Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Memang ada mobil patwal. Itu digunakan waktu (Prof Subur) masih menjabat di Wantimpres," ujar ajudan Prof Subur, Hadiyanto Sanjaya saat berbincang, Senin (21/10/2013). "Detik.com"
"Memang ada mobil patwal. Itu digunakan waktu (Prof Subur) masih menjabat di Wantimpres," ujar ajudan Prof Subur, Hadiyanto Sanjaya saat berbincang, Senin (21/10/2013). "Detik.com"
D.
Komunikator Menggunakan Struktur dalam
Interaksinya
Setiap kali kita berkomunikasi, kita mengaplikasikan
struktur pada proses. Secara budaya kita berbagi banyak konvensi puntuasi yang
bertindak untuk mengorganisir rangkaian interaksi yang umum dan penting
(Watzlawick, Beavin, dan Jackson;1967). Ketika berkomunikasi dengan orang lain
dari budaya kita, kita biasanya merasa aman mengasumsikan bahwa struktur yang
kita gunakan kurang lebih sama dengan struktur yang ia gunakan. Akan tetapi,
ketika berkomunikasi dengan orang lain dari budaya yang berbeda, kita
harus menentukan bagaimana mereka
menggunakan struktur dalam proses komunikasi jika kita bermaksud
mengiterpretasi, dan meramal atau memprediksikan perilaku mereka secara akurat.
Contoh kasus
TULISAN
ini terinspirasi dari suatu peristiwa yang menjadi seorang pengajar di sebuah
SMA Islam terpadu, Aceh Besar. Di sekolah tersebut mempunyai supervisor yayasan
yang dikenal dengan istilah “musyrif tharbawi”. Tugasnya adalah mengawasi dan
mengevaluasi setiap kinerja para karyawan, guru, penjaga asrama, dan pesuruh.
Uniknya,
setiap orang yang menjabat musyrif tharbawi tersebut berasal dari Arab,
sebab sekolah tersebut mempunyai jaringan induk di Timur Tengah, tepatnya di
Kuwait. Alkisah tersebutlah pada suatu hari, usai menunaikan salat Zuhur, saya
melewati lapangan futsal. Seorang syeikh (penjabat musyrif tharbawi saat itu
yang berasal dari Yaman berjalan di depan saya). Ia tersenyum saat melihat
siswa-siswa SMP bermain bola. Lalu ia masuk ke lapangan.
Rupanya
syeikh tersebut ingin sekali menendang bola itu ke gawang. Siswasiswa pun
bersorak riang. Tanpa sengaja tendangannya menghantam dada saya. Telepon
genggam yang saya pegang langsung terpental ke tanah. Dengan perasaan bersalah,
ia memeluk saya sembari meminta maaf dalam bahasa Arab. Tak hanya itu, ia juga
mencium pipi saya. Saya mencoba menangkisnya karena tak sanggup menahan geli.
Entah
diliputi rasa bersalah yang sangat, beberapa menit kemudian sang musyrif
menjumpai saya lagi dengan meminta maaf sembari menyerahkan sekantong plastik
berisi air kemasan dan biskuit “Pak, ini hadiah dari saya!” ujarnya dengan
logat bahasa Indonesia yang kurang fasih. “Tak usah repot-repot syeikh,
syukron!” ujar saya. Beliau kemudian berlalu sambil tersenyum.
singkat cerita, bahwa memang sudah menjadi kebiasaan
orang Arab, jika berbuat salah mereka akan meminta maaf dengan cara
demikian. Jika orang yang diminta maaf mengelak berarti si bersalah tak mau
dimaafkan. Ya, saya terpikir ketika mengelak dari ciumannya, syeikh tersebut
mungkin merasa bahwa saya tak mau emaafkannya, makanya ia membelikan makanan.
Contoh
kasus
Kuala
Lumpur (ANTARA) - Heboh tari Tor-tor dan Gondang Sambilan milik komunitas
Mandailing yang akan segera diakui sebagai warisan budaya nasional Malaysia
merupakan kesalahpahaman mengenai pengertian warisan dan bahasa.
"Jadi
ini merupakan kesalahpahaman," kata Kepala Bidang Penerangan, Sosial,
Budaya KBRI untuk Malaysia, Suryana Sastradiredja di Kuala Lumpur, Senin.
Suryana
mengaku telah menghubungi pihak Kementerian Penerangan, Komunikasi, Kebudayaan
Malaysia dan juga Persatuan Masyarakat Mandailing di Malaysia yang memperoleh
jawaban bahwa mereka tidak punya maksud untuk mengklaim tari Tor-tor dan
Gondang Sambilan ini milik Malaysia.
Ia
mengatakan, yang dimaksud akta warisan budaya menurut ketentuan di Malaysia
adalah pencatatan terhadap warisan budaya yang dimiliki oleh orang-orang
Mandailing Malaysia yang asal-usulnya dari Mandailing, Sumatera Utara,
Indonesia.
Ini adalah salah satu contoh kesalah pahaman budaya warisan kebangsaan tersebut hanya mencatat asal-usul
dan bukan untuk mengklaim bahwa budaya Mandailing berasal dari Malaysia,"
kata Suryana.
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar