Kamis, 30 Januari 2014

Komunikasi Lintas Budaya




1.                      Bahasa  verbal  adalah  suatu kegiatan  percakapan/penyampaian  informasi yang  dilakukan  oleh  seseorang  kepada  orang  lain, baik  secara  lisan maupun  tulisan. Contoh  bahasa  verbal :
·        Berbicara dengan seseorang/kelompok orang.
·        Mendengarkan radio.
·        Membaca buku.

selain  itu  juga, komunikasi verbal  dapat  dilakukan  dengan menggunakan media, contoh : Seseorang  yang  bercakap-cakap  melalui telepon. Sedangkan  komunikasi  verbal  melalui  tulisan  dilakukan dengan  secara  tidak  langsung  antara  komunikator  dengan  komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa  media surat, lukisan, gambar, grafik dan sebagainya.

     Sedangkan komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Bentuk komunikasi ini menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata. Simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara,mewakili semua kata-kata tentang komunikasi nonverbal.
Contoh komunikasi non verbal :
·        Sentuhan (Bersalaman,menggenggam tangan,berpelukan, pukulan,DLL). Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif.
·        Gerakan tubuh (Kontak mata, ekspresi wajah, isyarat,gerak tubuh). Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata, misalnya melambaikan tangan dengan mimik muka yang heran untuk berkata bukan.
·        Vokalik adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.


Contoh kongkrit bahasa verbal dan non verbal dalam komunikasi lintas budaya :
      Budaya yang beragam dapat memberi pengaruh pada manusia diantaranya terhadap presepsi diri,komunikasi,emosi. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan komunikasi antar budaya diantaranya : Kekuatan kepribadian (personality strenght) yang meliputi self-concept, self-disclosure, self-monitoring, dan social relaxation, keterampilan berkomunikasi.
      Keterampilan-keterampilan yang diperlukan bagi komunikasi adalah keterampilan-keterampilan yang terkait dengan pesan (message skills), fleksibilitas tingkah laku, management interaksi, dan keterampilan-keterampilan sosial. Penyesuaian psikologis, dimana komunikator yang efektif harus mampu menguasai dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang mungkin dapat menimbulkan “culture shock”. dan telakir kesadaran budaya.
     Untuk membangun kesesuaian saat berkomunikasi dengan budaya yang berbeda  yang sangat mungkin memiliki perbedaan budaya, konselor perlu memahami berbagai bahasa non verbal yang merupakan  salah satu ekspresi budaya dan nilai-nilai yang dianut budaya itu. Pemahaman akan bahasa non verbal dipandang jauh lebih penting dari pada bahasa verbal.
     Kesalahan interpretasi terhadap ekspresi nonverbal sering terjadi dalam komunikasi antar budaya. Hal ini disebabkan antara lain karena banyak ekspresi nonverbal bervariasi antara budaya yang satu dengan budaya yang lain. Keragaman ini sering menimbulkan kesalahan interpretasi yang sekaligus menjadi penghalang komunikasi.
     Unsur non verbal yaitu elemen-elemen dari suara yang meliputi pencirian vocal (tertawa terbahak-bahak, sedih ),  tekanan intonasi, dan pemerian (pemisahan) vocal. Masing-masing budaya memiliki ekspresi yang berbeda-beda. Hal ini terkait dengan aspek pantas, tidak pantas, sopan tidak sopan menurut budaya masing-masing.


    
     Contoh komunikasi non verbal  dalam perbedaaan perspektif menurut budaya yang berbeda: Misalnya penggunaan diam dalam komunikasi. Diam dapat mengkomunikasikan persetujuan, ketidak acuhan, bingung, merenung, ketidak setujuan, merasa malu tersipu-sipu, hormat, menahan geram, sedih, dan lain sebagainya. Beberapa budaya juga memberikan makna diam secara berbeda-beda.
2. a. Teori negosiasi identitas (Ting-Toomey, 1993) : Menyatakan bahwa rasa akan diri seseorang merupaka hal yang sadar atau tidak sadar. Maksudnya, dalam banyak buadaya yang berbeda, orang-orang bersikap berbeda dan membentuk prilaku yang mereka presentasikan kepada orang lain secara kebiasaan. Ting-Toomey percaya bahwa bagaimana kita memersepsikan rasa akan diri kita dan bagaimana kita ingin orang lain untuk memersepsikan kita merupakan hal yang sangat penting dalam pengalaman komunikasi kita.
  b. Teori mengatasi kecemasan dan ketidak pastian.: Teori yang di publikasikan William Gudykunst ini memfokuskan pada perbedaan budaya pada kelompok dan orang asing. Ia berniat bahwa teorinya dapat digunakan pada segala situasi dimana terdapat perbedaan diantara keraguan dan ketakutan.
     Contoh kasus aktual Teori negosiasi identitas :
     a. SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat, hingga saat ini, sebanyak 731 warga penderita gangguan jiwa di 26 kabupaten/kota masih dipasung. Mereka ditargetkan bebas dari pasung                            hingga2015mendatang. Jumlah itu, kata Dirut Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, dr Adi Wirachjanto, tertinggi dibanding provinsi lain di Indonesia. "Karena itu, dibutuhkan program penanganan khusus sehingga pada 2015 nanti, Jawa Timur bebas pasung," katanya, Selasa (22/10/2013).
     Contoh kasus di atas sangat menggambarkan tingginya angka pemasungan di Jatim disebabkan beberapa hal. Di antaranya, faktor budaya yang menganggap penderita gangguan jiwa sebagai aib keluarga, faktor ekonomi, keluarga tersebut tidak mampu mengobatkan.
Karena itu  pemasungan banyak terjadi di daerah pedesaan kategori miskin seperti Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Nganjuk, hingga Bojonegoro.
a. Contoh kasus aktual Teori negosiasi identitas :
PAMEKASAN, KOMPAS.com - Demi melestarikan budaya asli Madura, Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menggelar ajang pesona budaya bertajuk "Semalam di Madura", Sabtu (19/10/2013) malam di depan pendapa Bupati Pamekasan.

Pagelaran budaya ini diikuti sejumlah seniman dari empat Kabupaten di Madura, yaitu Bangkalan,  Sampang, Pamekasan dan kabupaten di ujung timur Madura, Sumenep.
Kegiatan ini kata Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, digelar dalam rangka memperkenalkan lebih dekat budaya asli Madura kepada generasi muda sekaligus untuk menghargai budaya leluhur Madura, di tengah serbuan budaya global.
"Kegiatan ini juga dilakukan untuk memperkenalkan potensi wisata dan budayaan  Madura kepada wisatawan agar mereka semakin tertarik untuk datang ke Madura," papar Syafii.
Jika banyak wisatawan berkunjung ke Madura, lanjut Syafii, maka perekonomian di Madura perlahan akan berkembang.
Demi membangun Madura, ujar mantan Komisi V DPR RI ini, membutuhkan peran serta semua pimpinan daerah di Madura.
"Dengan kesamaan etnik dan budaya, seluruh warga Madura memiliki modal kuat untuk membangun Madura yang bermartabat dengan didasari nilai-nilai budaya leluhur," ujarnya.
Dalam pagelaran ini, masing-masing kabupaten menampilkan tarian-tarian khasnya. Kabupaten Pamekasan menampilkan tari Batik dan Leng-leng Tarebung. Kabupaten Sampang menampilkan tarian Song-song Semoh dan Kabupaten Sumenep menampilkan tarian menyambut bapak datang dari laut.  Acara ini ditutup dengan pertunjukan kembang api.
Contoh kasus mengatasi kecemasan dan ketidak pastian :
     Contoh kasus di atas menggambarkan negosiasi identitas suku Madura dan ingin menunjukan kepada wisatawan bahwa warga Madura bermartabat dengan di dasari nilai-nilai budaya leluhur. Disamping warga Madura menampilkan tarian khasnya,mereka juga mengajak budaya lain agar mengapresiasikan seni yang mereka miliki dalam kepentingan meningkatkan potensi wisada di daerahnya.


b. Contoh kasus aktual mengatasi kecemasan dan ketidak pastian

Jakarta - Ketua Fraksi Partai Demokrat (PD) di DPR Nurhayati Ali Assegaf sempat menyarankan agar Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) besutan Anas Urbaningrum ditutup saja. Dia melihat tujuan pendirian ormas Anas ini sudah beda .
"Sudahlah, saya tidak bilang 'bubarkan'. Saya katakan bubar saja, kalau memang tujuannya sudah beda," tutur Nurhayati di Gedung DPR, Senayan, Jakarta,Selasa(22/10/2013).
Nurhayati menyatakan, tujuan sesungguhnya dari PPI adalah untuk beraktivitas di bidang sosial-budaya. Namun, semakin jelas, PPI kian menyentuh ranah politik kekuasaan.
"Sebagaimana dikatakan Gede Pasek sebagai Sekjen PPI, tujuan PPI untuk sosial budaya. Sosial budaya kan bagus. Dan kalau kemudian nabrak-nabrak PD, apalagi Pak SBY, itu saya bilang kalau sudah tak sesuai dengan tujuannya, bubar saja," tuturnya.
Sebelum melancarkan saran agar PPI bubar, Nurhayati juga pernah menyatakan PPI bisa bergabung bersama PD. Namun jika realitasnya lain, maka PPI sebaiknya tutup saja.
     Contoh kasus di atas pendirian ormas adalah kecemasan politik,untuk membantu pemumutan suara dalam pemilu. Namun  pendirian ormas ini mengatas namakan kepentingan sosial budaya. Padahal ormas lebih cenderung untuk kepentingan politik
b. Contoh kasus mengatasi kecemasan dan ketidak pastian
JAKARTA, KOMPAS.com - Polri dinilai tidak perlu membentuk satuan baru untuk memberantas korupsi. Polri cukup memaksimalkan kinerja Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) yang sudah ada.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, sebelum melakukan pemberantasan korupsi di instansi lain, Polri mesti menindak praktik korupsi yang terjadi di internal. Selama ini, Neta melihat Dittipikor Polri sepertinya alergi dengan kasus-kasus korupsi di internal Polri.
"Padahal di lingkungan Polri berkembang pesat mafia proyek, mafia jabatan, mafia pendidikan, pungutan liar, setor menyetor, suap, dan gratifikasi lainnya," kata Neta di Jakarta, Minggu (20/10/2013).
Neta menambahkan, tantangan terberat calon Kapolri baru Komisaris Jenderal Sutarman adalah membenahi internal kepolisian dari budaya pungli dan korup. Dalam waktu dekat, kata dia, Dittipikor mesti menuntaskan kasus korupsi proyek tanda nomor kendaraan bermotor yang diduga melibatkan sejumlah perwira tinggi dan kasus aliran dana tersangka Labora Sitorus.
"Jika kasus-kasus itu ditangani Sutarman dengan serius, publik akan percaya dan angkat topi terhadap Sutarman. Tapi jika kasus itu tetap dipetieskan, janji-janji Sutarman saat fit and propert test di Komisi III DPR hanya sekadar janji gombal yang akan membuat publik tidak akan percaya pada Polri maupun Sutarman," tutur Neta.
Secara terpisah, Aktivis Indonesia Corruption Watch Tama Satya Langkun mengatakan menyambut baik adanya semangat pemberantasan korupsi di Kepolisian. Hanya, ia berharap pembentukan satuan baru itu betul-betul untuk penguatan upaya pemberantasan korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi, kata Tama, tidak mungkin bisa memberantas korupsi sendiri. Untuk itu, untuk kasus-kasus berskala kecil, kata dia, sebaiknya disupervisi kepada Polri. "Tapi perlu ada evaluasi di internal," kata Tama.
Wacana pembentukan Densus Antikorupsi di Polri diloncarkan oleh para politisi di Komisi III DPR. Satuan tersebut dianggap perlu dibentuk untuk mempercepat kinerja Polri dalam penanganan kasus korupsi. Sutarman mengaku mendukung wacana itu.
          Dari contoh kasus di atas kecemasan dan ketidak pastian terlihat dari porli yang ingin membentuk satuan baru pemberantasan korupsi, padahal sudah ada Direktorat Tindak Pidana Korupsi. Bisa saja polisi ingin membentuk satuan baru pemberantasan korupsi karena cemas dengan lembaga lain anti korupsi, karena tidak sedikit masalah korupsi di kalangan kepolisian yang tidak terselesaikan.

3a.  Konsep komunikasi Merupakan Proses Mengirimkan dan Memaknai Pesan
          Merupakan penyampaian  pesan yang merujuk pada proses menyampaikan pikiran, perasaan,  emosi atau sikap ke dalam suatu bentuk yang dikenal oleh orang lain. Cara berkomunikasi bisa bermacam-macam; tertulis, lisan, verbal, nonverbal, dan lain-lain. Interpretasi pesan berarti memaknai pesan atau stimulus dari lingkungan. Cara kita mengirimkan dan memaknai pesan dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, budaya, etnis, keluarga dan pengalaman pribadi. Pesan bisa disampaikan dari satu orang ke orang lain, tetapi makna tidak. Artinya, makna pesan yang disampaikan oleh seseorang tidak bisa benar-benar sama maknanya dengan yang diinterpretasi oleh orang lain. Kegiatan pengiriman dan memaknai pesan bukanlah sesuatu yang statis.  Ini artinya komunikasi adalah suatu proses, tidak berawal dan berakhir, terus berlangsung, terus berubah... (Berlo, 1960).

          Contoh kasus yang aktual :
INILAH.COM, Jakarta - Komnas Perlindungan Anak menilai sekolah SMPN 4 Jakarta, Sawah Besar terkesan menutupi adanya kasus kekerasan seksual (bully) antara siswa senior terhadap junior.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihak sekolah seharusnya ikut bertanggungjawab atas peristiwa adanya dugaan video mesum antara siswi AE dengan F di salah satu kelas sekolah tersebut.

"Kasus ini adalah tidak terlepas tanggung jawab sekolah," tegasnya.

Menurutnya, dengan adanya kasus seperti ini tampaknya pihak sekolah tidak mau ikut campur, apalagi korban anak ini cuti seminggu sementara tanggal 13 Oktober korban lapor ke Polres Jakarta Pusat.

"Jadi sudah hampir sebulan. Sekolah seolah-seolah cuci tangan kalau pelajar itu tidak boleh sekolah disitu, sehingga anak itu jadi ketakutan. Padahal korban adalah salah satu murid favorit di sekolah itu," ujarnya.

Arist melanjutkan hingga saat ini pihak keluarga korban dalam adegan video mesum tidak mau diperiksa karena ketakutan. "Orangtua ibunya dengan anaknya mengungsi terpaksa, karena sekolah tidak memberikan jaminan apa-apa akhirnya agar tidak jadi pemberitaan," katanya.


Ia menambahkan pihak kepolisian juga sudah menghubungi Komnas PA untuk memulihkan rasa trauma yang menimpa siswi AE pemeran video mesum di ruang belajar SMPN 4 Jakarta. "Memang belum dimintai keterangan karena AE stres berat, kita perlu terapi dulu," tandasnya.

Sebelumnya, orang tua A, salah seorang siswi SMP di Jakarta Pusat melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut bahkan sengaja direkam dengan telepon genggam oleh temannya yang lain.

Hal ini terjadi pada 13 September lalu, sekitar pukul 11.50 Wib. Saat itu, A tengah turun dari kelasnya ketika jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar salah seorang teman prianya mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya.

Ketika korban masuk, ternyata sudah ada seorang pria inisial, F. Setelah itu, A diminta untuk berhubungan intim dengan F. Lalu teman-teman yang lainnya merekam dengan menggunakan telepon genggam.
a.Contoh kasus yang aktual
INILAH.COM, Jakarta - Seorang pelaku pencurian tewas ditembak petugas Reserse Polres Metro Jakarta Timur di Jalan Bungur RT 16 RW 06, Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Pelaku berinisial S (48), tewas karena melarikan diri dan melawan saat hendak ditangkap.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP M Soleh mengatakan, peristiwa itu berawal saat petugas hendak menangkap pelaku pada Senin (21/10/2013) dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB, setelah mencuri sepeda motor bernomor polisi B 6163 WJJ di Jalan Pedati Selatan, Ciracas, Jakarta Timur.

Pelaku akhirnya berhasil ditangkap, dan petugas kemudian mengembangkan kasus guna menangkap seseorang berinisial GP di daerah Cariu, Bogor, Jawa Barat. Namun, di Bogor petugas tak dapat menemukan GP. Sesuai dengan keterangan S, petugas mencari GP di wilayah Kampung Rambutan bersamanya. Dalam pengembangan di Kampung Rambutan tersebut, S malah melakukan perlawanan dengan berupaya kabur.

"Ketika di Jalan Bungur, Kampung Rambutan, pelaku berusaha melarikan diri. Tembakan peringatan ke udara tidak dihiraukan. Sehingga anggota melakukan tindakan tegas dengan menembak pelaku," jelasnya, Selasa (22/10/2013).

Petugas kemudian berusaha menyelamatkan nyawa pelaku, dengan segera membawanya ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. Namun, pelaku tewas dalam perjalanan.

Adapun barang bukti yang dapat disita petugas dari S antara lain sepeda motor Nopol B 6163 WJJ, satu gunting baja, tujuh anak kunci T, serta dua gagang kunci T, obeng, sepucuk softguns dengan 200 butir pelurunya, dan satu pistol mainan berbentuk korek api.

b. Konsep komunikasi mencakup penciptaan makna
          Salah satu alasan kita tidak dapat menyampaikan makna karena ketidak jelasan dari bahasa yang kita pakai. Kita juga tidak dapat mentransmisi makna karena makna yang melekat pada pesan merupakan transaksi di antara pesan itu sendiri, seperti apa yang dikatakan, bagaimana mengatakannya, saluran yang digunakan dan apakah pesan itu tertulis atau lisan, situasi menyampaikannya dan siapa yang terlibat dalam penyamaian pesan. Makna juga muncul dari interaksi yang ada.
Contoh kasus
5228007257_9c046a85e4.jpg
          Tidak semua pembaca memaknai pemberitaan di atas dengan makna yang sama,karena ketidak jelasan dari pemberitaannya tersebut.
b. Contoh kasus
          twitter-lampu-hijau1.png
          Penulisan kalimat dalam berita yang saya kutip dari Jejaring sosial milik suatu media ini terlihat jelas,ketidak jelasan bahasa yang di pakai.

C. Komunikasi berlangsung pada tingkat kesadaran yang berbeda-beda.
          Banyak interaksi sosial terjadi pada tingkatan kesadaran yang sangat rendah (Abelson, 1976; Berger & Bradac, 1982; Langer, 1978, 1989). Artinya, kita berperilaku dengan tingkat kesadaran yang sangat rendah pada situasi-siatuasi yang kita anggap normal dan rutin. Teori ini mempunyai asumsi bahwa orang yang ramah pasti suka menolong, toleran, dan tidak akan mencemooh kita. Setiap orang mempunyai konsepsi tersendiri tentang sifat-sifat apa berkaitan dengan sifat-sifat apa. Konsepsi ini merupakan teori yang dipergunakan orang ketika membentuk kesan tentang orang lain.
         


Contoh kasus
Jakarta - Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Jero Wacik enggan bicara soal ketegangan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) dengan sejumlah elite Partai Demokrat. Jero bahkan tampak 'sewot' meladeni pertanyaan wartawan.
Ketika datang ke Nusantara I, Gedung DPR, Jero hanya sedikit berkomentar soal ormas PPI besutan mantan Ketum Demokrat Anas Urbaningrum. "Kalau berpolitik kita mesti cerdas, dan ada perasaan disitu, apa yang diomong harus dirasa," kata Jero, Rabu (23/10/2013). "Detk.com"
          Contoh kasus
Jakarta - Profesor Subur Budhisantoso mengaku datang ke kantor Badan Intelijen Negara (BIN), Jumat (18/10), menggunakan mobil Patroli dan Pengawalan (Patwal). Mobil Patwal itu dulu biasa digunakan Prof Subur saat menjabat sebagai Komisioner Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

"Memang ada mobil patwal. Itu digunakan waktu (Prof Subur) masih menjabat di Wantimpres," ujar ajudan Prof Subur, Hadiyanto Sanjaya saat berbincang, Senin (21/10/2013). "Detik.com"
D. Komunikator Menggunakan Struktur dalam Interaksinya
          Setiap kali kita berkomunikasi, kita mengaplikasikan struktur pada proses. Secara budaya kita berbagi banyak konvensi puntuasi yang bertindak untuk mengorganisir rangkaian interaksi yang umum dan penting (Watzlawick, Beavin, dan Jackson;1967). Ketika berkomunikasi dengan orang lain dari budaya kita, kita biasanya merasa aman mengasumsikan bahwa struktur yang kita gunakan kurang lebih sama dengan struktur yang ia gunakan. Akan tetapi, ketika berkomunikasi dengan orang lain dari budaya yang berbeda, kita harus  menentukan bagaimana mereka menggunakan struktur dalam proses komunikasi jika kita bermaksud mengiterpretasi, dan meramal atau memprediksikan perilaku mereka secara akurat.
          Contoh kasus
TULISAN ini terinspirasi dari suatu peristiwa yang menjadi seorang pengajar di sebuah SMA Islam terpadu, Aceh Besar. Di sekolah tersebut mempunyai supervisor yayasan yang dikenal dengan istilah “musyrif tharbawi”. Tugasnya adalah mengawasi dan mengevaluasi setiap kinerja para karyawan, guru, penjaga asrama, dan pesuruh.
Uniknya, setiap orang yang menjabat musyrif tharbawi tersebut  berasal dari Arab, sebab sekolah tersebut mempunyai jaringan induk di Timur Tengah, tepatnya di Kuwait. Alkisah tersebutlah pada suatu hari, usai menunaikan salat Zuhur, saya melewati lapangan futsal. Seorang syeikh (penjabat musyrif tharbawi saat itu yang berasal dari Yaman berjalan di depan saya). Ia tersenyum saat melihat siswa-siswa SMP bermain bola. Lalu ia masuk ke lapangan.
Rupanya syeikh tersebut ingin sekali menendang bola itu ke gawang. Siswasiswa pun bersorak riang. Tanpa sengaja tendangannya menghantam dada saya. Telepon genggam yang saya pegang langsung terpental ke tanah. Dengan perasaan bersalah, ia memeluk saya sembari meminta maaf dalam bahasa Arab. Tak hanya itu, ia juga mencium pipi saya. Saya mencoba menangkisnya karena tak sanggup menahan geli.
Entah diliputi rasa bersalah yang sangat, beberapa menit kemudian sang musyrif menjumpai saya lagi dengan meminta maaf sembari menyerahkan sekantong plastik berisi air kemasan dan biskuit “Pak, ini hadiah dari saya!” ujarnya dengan logat bahasa Indonesia yang kurang fasih. “Tak usah repot-repot syeikh, syukron!” ujar saya. Beliau kemudian berlalu sambil tersenyum.
          singkat cerita, bahwa memang sudah menjadi kebiasaan orang Arab, jika berbuat salah  mereka akan meminta maaf dengan cara demikian. Jika orang yang diminta maaf mengelak berarti si bersalah tak mau dimaafkan. Ya, saya terpikir ketika mengelak dari ciumannya, syeikh tersebut mungkin merasa bahwa saya tak mau emaafkannya, makanya ia membelikan makanan.
Contoh kasus
          Kuala Lumpur (ANTARA) - Heboh tari Tor-tor dan Gondang Sambilan milik komunitas Mandailing yang akan segera diakui sebagai warisan budaya nasional Malaysia merupakan kesalahpahaman mengenai pengertian warisan dan bahasa.
"Jadi ini merupakan kesalahpahaman," kata Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya KBRI untuk Malaysia, Suryana Sastradiredja di Kuala Lumpur, Senin.
Suryana mengaku telah menghubungi pihak Kementerian Penerangan, Komunikasi, Kebudayaan Malaysia dan juga Persatuan Masyarakat Mandailing di Malaysia yang memperoleh jawaban bahwa mereka tidak punya maksud untuk mengklaim tari Tor-tor dan Gondang Sambilan ini milik Malaysia.
Ia mengatakan, yang dimaksud akta warisan budaya menurut ketentuan di Malaysia adalah pencatatan terhadap warisan budaya yang dimiliki oleh orang-orang Mandailing Malaysia yang asal-usulnya dari Mandailing, Sumatera Utara, Indonesia.
Ini adalah salah satu contoh kesalah pahaman budaya warisan kebangsaan tersebut hanya mencatat asal-usul dan bukan untuk mengklaim bahwa budaya Mandailing berasal dari Malaysia," kata Suryana.

Terima Kasih






















                  









Tidak ada komentar:

Posting Komentar