Kamis, 30 Januari 2014

Sosiologi Antropologi ( Soekarno )




PRAKTEK KEPEMIMPINAN

Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno lahir di  Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya.Soekarno adalah pemimpin yang bersifat Demokratis. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.

Soekarno merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, soekarno menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu. 

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu. 

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama. 

Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida  Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai "Pahlawan Proklamasi".

Fungsi mengambil keputusan
Sebagai Presiden pertama Indonesia Soekarno adalah pemimpin yang berani mengambil resiko,dan memperjuangkan hak rakyatnya untuk bisa merdeka dia juga pemimpin yang tidak pernah putus asa untuk mencapai tujuannya,serta telah menggembleng jiwa nasionalismenya sejak masih muda. Hingga saat ini masyarakat Indonesia pun masih banyak yang mencinatai Soekarno atas semua pengorbanan yang pernah dia lakukan semasa penjajahan. Dan sampai saat ini pula belum ada yang bisa menjadi seorang pemimpin seperti dia.




Fungsi memberi motivasi
Soekarno selalu memberikan motivasi-motivasi yang dapat membakar semangat para rakyat Indonesia untuk bisa merdeka. Akibatnya belanda sangat membenci Soekarno,karena seorang Soekarno bisa menyatukan seluruh Indonesia untuk melawan penjajah dengan gigih. Dan dia tidak pernah kenal lelah untuk memberikan motivasi-motivasi untuk para rakyatnya.
 Fungsi kepemimpinan
Sangat jelas sekali Soekarno berperan penting dalam kemerdekaan Indonesia karena dia pemimpin yang Demokratis. Untuk dapat memahami Soekarno secara benar dan utuh harus di lihat dari sejarah panjang perjuangannya bagi bangsa Indonesia. Soekarno adalah orang yang amat idealis, yang tidak pernah mementingkan diri,tetapi selalu memikirkan kepentingan bangsa. Sejak muda Soekarno aktif berjuang melawan Belanda. Ketika jumlah rakyat  yang berjuang untuk kemerdekaan masih sedikit, Soekarno telah mengorbankan waktu, tenaga, dan masa depan sejak menjadi mahasiswa di ITB, tanpa menghitung untung-rugi
perjuangannya. Sebagai insinyur, Soekarno sebenarnya memiliki
kesempatan memperoleh pekerjaan yang menjanjikan penghasilan dan fasilitas materi memuaskan. Namun, semua itu tidak digunakan, bahkan Soekarno mengorbankan masa-masa mudanya dan sering kelua masuk penjara untuk Indonesia merdeka.
















SUMBER DAYA KEKUATAN KEPEMIMPINAN
YANG ADA PADA DIRI SOEKARNO

30 %
 
35 %
 
35 %
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar