Pengertian psikolgi pesan
PENGERTIAN Proses komunikasi yang berhubungan
dengan pesan yang dikirim oleh KOMUNIKATOR kepada komunikan Komunikasi Yang
disampaikan disebut pisikologi pesan. Pesan terbagi atas: Pesan Linguistik
Pesan Nonverbal
Pesan
Longuistik adalah komunikasi yang dilakukan manusia dengan cara mengucapkan
kata-kata dan kalimat. Pesan Linguistik. Bahasa-bahasa terbagi atas fungsional
dan formal.
Bahasa
Fungsional: Alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan. Bahasa
Formal: Bahasa sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat
menurut peraturan tata bahasa.
Bahasa
dapat diartikan: Semua bahasa memiliki unsur nyata Semua bahasa memiliki arti
Semua bahasa tergantung pada persetujuan para pemakainya Semua bahasa memiliki
fungsi Semua bahasa dapat dipindahkan apakah melalui media atau saluran-saluran
komunikasi lainnya.
Untuk
mempelajari tentang dunia sekeliling kita Untuk membina hubungan yang baik
diantara sesama manusia untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan
manusia.
Pesan
Non-Verbal: Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition) Menunjukkan perasaan dan
emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata (subtitusion) Menujukkan jati
diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity) Menambah atau melengkapi
ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna.
Non
Verbal Dikelompokkkan: Kinesics Kode non-verbal yang ditunjukkan oleh
gerakan-gerakan badan. Embelms: isyarat yg punya arti langsung pada simbol yang
dibuat gerakan badan. Ex:Acungan Jempol Ilustrators:Isyarat yg dibuat dengan
gerakan-gerakan badan untuk menjelaskan susuatu Ex: Besar X Tinggi Barang.
Gerakan
mata (Eye Gaze) Alat Komunikasi yg paling berarti dalam memberi isyarat tanda
kata.Atau Pencerminan isi hati seseorang. Untuk memperoleh umpan balik dari
seorang lawan bicaranya. Untuk menyatakan terbukanya saluran dengan tiba
waktunya bicara. Sebagai signal untuk menyalurkan hubungan dimana mata kontak
mata akan meningkatkan frekuensi bagi orang yg saling memerlukan, sebaliknya
orang yang merasa malu akan berusaha menghindari terjadinya kontak mata.
Sebagai pegganti jarak fisik
Sentuhan Isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan.
Kinesthetic:Isyarat yang ditunjukkan dengan bergandengan tangan satu sama lain
sebagai keakraban atau kemesraan. Sociofugal:Isyarat yang ditunjukkan melalui
jabat tangan atau saling merangkul Thermal: Isyarat yg ditunjukkan dengan
sentuhan badan yg terlalu emosional sebagai tanda persahabatan yang sangat
intim.
Organisasi
pesan adalah: pesan yang memiliki struktur makna yang lengkap mulai dari pesan
Deduktif-induktif, kronologis, spasial dan topikal serta psikologis
Penjelasannya: Pesan yang dimulai dengan menyatakan gagasan utama, kemudian
memperjelas dengan keterangan penunjang, penyimpulan dan bukti
(deduktif-Induktif) Pesan juga harus disusun berdasarkan urutan waktu
terjadinya, tempat kejadian, dan berdasarkan sebab akibat (kronologis) Pesan
diklasifisikasi dari yang penting ke kurang Penting, dari yang mudah kepada
yang sukar (spasial&topikal)) Pesan yang muncul karena sistem berpikir manusia
(psikologis)
Struktur
Pesan yang disampaikan kepada khalayak, dimana pesan tidak sepaham dengan kita,
dan sebagai komunikator kita harus menentukan bagian-bagian yang penting dari
pesan yang kita terima tersebut.
Imbauan
Pesan:Pesan-pesan yang disampaikan untuk mempengaruhi orang lain, sehingga
pesan yang dibuat harus menyentuh motif yang menggerakkan atau mendorong
prilaku. (rasional,Emosional, takut,Ganjaran, motivasional)
Kelebihan
Kelebihan dari pesan verbal adalah media paling efektif
yang digunakan manusia sebagai sarana berkomunikasi. Efektivitas tersebut
dimungkinkan oleh tiga aspek bahasa: semanticity, generativity dan displacement.
Aspek semanticity merujuk
pada hakikat kata-kata (unsur utama bahasa) sebagai simbol yang
merepresentasikan objek atau realitas tertentu. Dengan kata-kata, kita dapat
menamai atau memberi label pada tindakan, pemikiran, perasaan, atau orang
sehingga kita dapat mengindentifikasi atau merujuknya tanpa harus
menghadirkannya secara langsung.
Aspek generativity (kadang-kadang
disebut productivity) merujuk pada kemampuan bahasa untuk
menghasilkan pesan-pesan bermakna dalam jumlah tak terbatas melalui kombinasi
sejumlah simbol linguistik yang sangat terbatas. Contoh, hanya dengan
menggunakan tiga fonem a, i dan r, kita bisa membentuk kata ‘air’, ‘Ira’, ‘ria’
dan ‘ari’ yang semua kata-kata ini memiliki makna.
Aspek displacement merujuk
pada kemampuan bahasa untuk digunakan sebagai sarana untuk membicarakan sesuatu
yang ‘jauh’ dalam konteks ruang dan waktu, atau sesuatu yang ada hanya dalam
imajinasi.
Kombinasi
antara kemampuan bahasa untuk menghasilkan pesan-pesan baru yang bermakna dalam
jumlah tak terhingga tanpa dibatasi ruang dan waktu dengan kemampuan kognitif
manusia untuk memanfaatkan ketiga aspek tersebut memungkinkan berlangsungnya
komunkasi yang sangat efektif dan adaptif.
Keterbatasan
Disamping
berbagai kelebihan yang dimilikinya sebagai sarana penyampaian makna bahasa,
pesan verbal juga memiliki berbagai kelemahan dalam penyampaian maksud, yaitu :
1.
Jumlah kata yang tersedia dalam setiap bahasa sangat terbatas, sehingga tidak
semua objek dalam realita dapat diwakili oleh kata-kata.
2.
Kata-kata memiliki makna yang ambigu (makna ganda) dan kontekstual, dimana
kata-kata bersifat ambigu karena hubungan antara kata dan objek yang
diwakilinya bersifat arbitrer (semena-mena). Kata yang diucapkan tidak merujuk
pada objek, tetapi pada persepsi dan interpretasi orang sebagai wakil dari
objek tersebut.
3.
Makna kata-kata bersifat bias karena dipengaruhi oleh latar belakang
kebudayaan. Esensi bahasa dalam aktivitas berpikir terungkap dengan jelas
melalui kenyataan bahwa ketidakmampuan suku-suku primitif memikirkan hal-hal
yang ‘canggih’ bukan karena mereka tidak dapat berpikir, tapi karena bahasa
mereka tidak dapat memfasilitasi mereka untuk melakukannya.
4.
Orang cenderung mencampuradukkan fakta, penafsiran, dan penilaian karena
kekeliruan persepsi sewaktu menggunakan bahasa.
Karakteristik Pesan
Disamping
karakteristik makna pesan, pemahaman tentang karakteristik pesan juga sangat
dibutuhkan sebagai landasan untuk mengetahui bagaimana makna disalurkan melalui
pesan oleh komunikator kepada komunikan.
1. Pesan berbentuk paket
Pada saat berkomnikasi, seluruh bagian sistem komunikasi
biasanya bekerjasama untuk menyampaikan suatu kesatuan makna (unified meaning). Ketika seseorang mengungkapkan kemarahan
dengan kata-kata, getaran dan volume suara, ekspresi wajah, sorot mata dan
sikap tubuhnya juga memancarkan pesan kemarahan itu.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa pesan selalu diungkapkan
dalam satu paket gabungan antara unsur-unsur verbal dan nonverbal. Paket pesan
ini biasanya dianggap sebagai hal yang wajar sehingga tidak begitu diperhatikan
oleh komunikan, kecuali dia mendeteksi adanya double-bind messages, atau kontradiksi antara pesan verbal
dan pesan nonverbal yang digunakan.
2. Pesan dibentuk dengan menggunakan kaidah
tertentu
Setiap pesan
dibentuk dan diungkapkan dengan menggunakan kaidah-kaidah tertentu. Pesan
verbal dibentuk dan digunakan dengan mengikuti aturan-aturan gramatika dan
pragmatik yang berlaku dalam bahasa. Pesan nonverbal juga dibentuk dan
diungkapkan berdasarkan seperangkat norma atau peraturan yang menggariskan
tingkah-laku nonverbal apa yang sesuai, diizinkan, atau diharapkan dalam situasi
sosial tertentu.
3. Pesan disampaikan dalam tingkat kelangsungan
yang variatif
Sebagian
pesan disampaikan secara langsung dan sebagian lagi secara tidak langsung.
Pesan langsung ditandai oleh adanya pernyataan langsung mengenai preferensi
atau keinginan komunikator, sedangkan dalam pesan tidak langsung si pembicara
berupaya menyuruh pendengarnya mengatakan atau melakukan sesuatu tanpa
menyatakannya secara eksplisit.
4. Pesan bervariasi dalam tingkat kepercayaan
Terdapat dua
alasan mengapa komunikan cenderung lebih mempercayai makna yang terungkap
melalui pesan nonverbal ketika dia mendeteksi konflik antara pesan verbal dan
nonverbal yang dikirim komunikator. Pertama, pesan verbal lebih mudah
dipalsukan. Kedua, pesan nonverbal terbentuk diluar kendali kesadaran individu.
Sinyal
nonverbal biasanya dapat digunakan untuk menebak apakah pembicara berbohong
atau tidak. Sinyal-sinyal itu juga sangat membantu untuk mengungkapkan
kebenaran yang coba ditutup-tutupi oleh kebohongan yang dideteksi.
5. Pesan dapat digunakan dalam metakomunikasi
Seperti
telah dijelaskan pada bagian Tinjauan Psikologis Terhadap Peran Pesan Nonverbal
di atas, pesan nonverbal memiliki fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan
untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Pesan metakomunikatif
berfungsi memberikan informasi tambahan untuk memperjelas maksud. Hal itu
dilakukan dengan memberdayakan fungsi aksentuasi, repetisi, subsitusi,
kontradiksi, dan komplemen pesan nonverbal bagi pesan verbal.
Kesimpulan
Untuk
memahami, mengetahui makna dan maksud dari pesan yang disampaikan oleh seorang
komunikator, maka komunikan harus paham dengan psikologi pesan. Sehingga,
bagaimanapun dan apapun pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam kondisi
tertentu, komunikan dapat menangkap isi pesan tersebut sesuai dengan makna dan
maksud yang diinginkan oleh komunikator. Tentunya untuk pemahaman itu komunikan
dan komunikator juga harus memahami bagaimana pesan dalam bentuk verbal dan
nonverbal.
Dalam
komunikasi interpersonal yang dilakukan secara tatap muka, makna dikirim oleh
komunikator melalui pesan verbal dan noverbal. Seacara terpisah, pesan verbal
lebih sesuai digunakan untuk menyampaikan fakta, ilmu, atau keadaan, sedangkan
pesan nonverbal lebih potensial untuk menyatakan perasaan.
Dalam tataran
praktik, komunikator cenderung menggunakan kedua jenis pesan itu secara
berdampingan. Akibatnya, Untuk menangkap makna yang disampaikan, komunikate
harus mengolah kedua jenis pesan dengan melibatkan pikiran dan perasaanya. Oleh
karena itu, makna yang diterima komunikan pada hakikatnya merupakan hasil
interaksi antara pesan verbal dengan pesan noverbal dan antara kedua pesan itu
dengan pikiran dan emosi komunikan.
Pesan
nonverbal juga dianggap lebih terpercaya daripada pesan verbal, jika terdapat
ketidak cocokan makna diantara keduanya, makna yang dikirim melalui pesan
nonverbal dianggap lebih akurat. Selain itu, pesan nonverbal dapat digunakan
untuk memeriksa validitas dan kebenaran pesan verbal. Sehubungan dengan itu,
untuk meningkatkan kemampuan berkomunkasi, setiap individu perlu meningkatkan
keterampilannya dalam menginterpretasi dan mengontrol penggunaan pesan verbal
maupun nonverbal.
Hal ini
memang tidak mudah dilakukan mengingat bahwa mayoritas pesan nonverbal sangat
ditentukan oleh kebudayaan. Setiap pesan yang diterima harus diinterpretasi
dalam konteks situasi dan budaya yang sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar