Kamis, 30 Januari 2014

Sosiologi Antropologi ( Munir )



PRAKTEK KEPEMIMPINAN

Munir said thalib adalah seorang aktivis muslim ekstrim yang kemudian beralih menjadi seorang yang menjunjung tinggi toleransi, menghormati nilai-nilai kemanusiaan, anti kekerasan dan berjuang tanpa kenal lelah serta mempertaruhkan jiwa raganya,munir merupakan pemimpin yang bersikap SITUASIONAL dalam melawan praktek-praktek otoritarian serta militeristik. Munir said thalib adalah pendiri komisi orang hilang dan korban kekerasan (KONTRAS) serta menjadi koordinator badan pekerja di LSM ini (16 April 1996). Dia melakukan advokasi terhadap para aktifis yang menjadi korban penculikan rejim penguasa Soeharto. Usai kepengurusannya di Kontras,Munir ikut mendirikan lembaga pemantau Hak Asasi manusia Indonesia,Imparsial,di mana ia menjabat sebagai direktur eksekutif. Saat menjabat Koordinator Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang di culik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktifis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari kopassus yang di pimpin oleh Prabowo Subianto.






FUNGSI KEPEMIMPINAN
           
Disaat munir menjabat sebagai direktur eksekutif lembaga pemantau HAM mengenai penghilangan nyawa secara sewenang-wenang munir menyelesaikan banyak kasus penting yang termasuk kejahatan negara,dan di lakukan oleh oknum-oknum pemerintahan pada rezimnya. Munir adalah sesosok pemimpin yang tidak gila harta,jabatan,dan terkenal tidak dapat di suap. Sebagai fungsi keefektifan munir mendapat kan banyak penghargaan dan menyelesaikan banyak kasus-kasus penting di antaranya :
Pengharaan yang pernah di dapat :
  • Man of The Year versi majalah Ummat (1998).
  • Salah seorang dari 20 pemimpin politik muda Asia pada milenium baru dari Majalah Asiaweek (Oktober 1999)
  • Right Livelihood Award 2000, Penghargaan pengabdian bidang kemajuan HAM dan kontrol sipil terhadap militer (Swedia, 8 Desember 2000)
  • Mandanjeet Singh Prize, UNESCO, untuk kiprahnya mempromosikan Toleransi dan Anti-Kekerasan (2000)
  • Salah satu Pemimpin Politik Muda Asia pada Milenium Baru (Majalah Asiaweek, Oktober 1999)
  • Suardi Tasrif Awards, dari Aliansi Jurnalis Independen, (1998) atas nama Kontras
  • Serdadu Awards, dari Organisasi Seniman dan Pengamen Jalanan Jakarta (1998)
  • Yap Thiam Hien Award (1998)
  • Satu dari seratus tokoh Indonesia abad XX, majalah Forum Keadil
Kasus-kasus penting yang pernah di tangani munir :
1.         Penasehat Hukum masyarakat Nipah, Madura, dalam kasus permintaan pertanggung jawaban militer atas pembunuhan tiga petani Nipah Madura, Jawa Timur; 1993
2.         Penasehat Hukum Sri Bintang Pamungkas (Ketua Umum PUDI) dalam kasus subversi dan perkara hukum Administrative Court (PTUN) untuk pemecatannya sebagai dosen, Jakarta; 1997
3.         Penasehat Hukum Muchtar Pakpahan (Ketua Umum SBSI) dalam kasus subversi, Jakarta; 1997
4.         Penasehat Hukum Dita Indah Sari, Coen Husen Pontoh, Sholeh (Ketua PPBI dan anggota PRD) dalam kasus subversi, Surabaya;1996
5.         Penasehat Hukum mahasiswa dan petani di Pasuruan dalam kasus kerusuhan PT. Chief Samsung; 1995
6.         Penasehat Hukum bagi 22 pekerja PT. Maspion dalam kasus pemogokan di Sidoarjo, Jawa Timur; 1993
7.         Penasehat Hukum DR. George Junus Aditjondro (Dosen Universitas Kristen Satyawacana, Salatiga) dalam kasus penghinaan terhadap pemerintah, Yogyakarta; 1994
8.         Penasehat Hukum dalam kasus hilangnya 24 aktifis dan mahasiswa di Jakarta; 1997-1998 –> [Danjen Koppasus]
9.         Penasehat Hukum dalam kasus pembunuhan besar-besaran terhadap masyarakat sipil di Tanjung Priok 1984; sejak 1998
10.      Penasehat Hukum kasus penembakan mahasiswa di Semanggi, Tragedi 1 dan 2; 1998-1999
11.      Anggota Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM di Timor Timur; 1999
12.      Penggagas Komisi Perdamaian dan Rekonsiliasi di Maluku
13.      Penasehat Hukum dan Koordinator Advokat HAM dalam kasus-kasus di Aceh dan Papua (bersama KontraS).

Fungsi mengambil keputusan
Munir adalah sosok pengambil keputusan yang radikal,berpegang teguh kepada pendirian,ia berani menanggung resiko atas keputusan yang ia ambil,walaupun jiwanya menjadi taruhannya. Banyak pihak-pihak yang merasa di rugikan atas sifat munir dan kinerjanya dalam membela HAM. Yang akhirnya ia meninggal akibat di racun dalam perjalanan menuju Amsterdam pada tanggal 7 September 2004 pada umurnya ke 38 tahun, dia dibunuh oleh pihak-pihak yang merasa terancam dengan tindakan munir dalam menegakan hak asasi manusia di Indonesia.














Sumber daya kekuatan kepemimpinan yang di miliki munir

15 %
 
35 %
 
50 %
 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar