TEORI
KETERGANTUNGAN MEDIA (DEPENDENSI TEORI)
PENDAHULUAN
Dependensi
teori adalah teori tentang komunikasi massa. Teori Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (Surat Kabar,
Majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga
atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang
tersebar dibanyak tempat[i]. Depedensi teori
adalah teori yang menyatakan bahwa semakin seseorang tergantung pada
suatu media untuk memenuhi kebutuhanya, maka media tersebut menjadi semakin
penting untuk orang itu, teori ini
diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Teori ini memprediksi bahwa khalayak
tergantung pada informasi dari media massa. Untuk memenuhi kebutuhan tertentu
dan mencapai tujuan tertentu. Tepapi khalayak tidak memiliki ketergantungan
yang sama terhadap semua media.
SEJARAH
PERKEMBANGAN DEPENDENSI TEORI
Pendekatan teori dependensi pertama kali muncul di Amerika Latin. Pada awal
kelahirannya, teori ini lebih merupakan jawaban atas kegagalan program yang
telah dijalankan oleh Komisi Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Amerika
Latin. (United Nation Economic Commission for Latin Amerika)ECLA?KEPBBAL) pada
masa awal tahun 1960-an. Pada tahun 1950-an banyak pemerintahan di Amerika
Latin, yang dikenal cukup “populis”, mencoba untuk menerapkan strategi
pembangunan dari KEPBBAL yang menitik beratkan pada proses industrialisasi
melalui program industrialisasi subsitusi impor (ISI). Dari padanya diharapkan
akan memberikan keberhasilanyang berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi
sekaligus pemerataan hasil pembangunan, peningkatan kesejahtaraan rakyat, dan pada
akhirnya akan memberikan suasana yang mendorong pembangunan politik yang lebih
demokratis. Yang terjadi adalah sebaliknya, ekspansi ekonomi amat singkat, dan
segera berubah menjadi stagnasi ekonomi.
Disamping itu,
lahirnya teori dependensi ini juga dipengaruhi dan merupakan jawaban atas
krisis teori Marxis ortodoks di Amerika Latin. Menurut pandangan Marxis
ortodoks, Amerika Latin harus mempunyai tahapan revolusi industri “borjuis”
sebelum melampaui revolusi sosialis proletar. Namun demikian Revolusi Repuplik
Rakyat Cina (RRC) tahun 1949 dan revolusi Kuba pada akhir tahun 1950-an
mengajarkan pada kaum cendikiawan, bahwa negara dunia ketiga tidak harus
mengikuti tahapan-tahapan perkembangan tersebut. Tertarik pada model pembanguan
RRC dan Kuba, banyak intelektual radikal di Amerika Latin berpendapat, bahwa
negara-negara Amerika Latin dapat saja langsung menuju dan berada pada tahapan
revolusi sosialis.[ii]
PEMBAHASAN
Teori ketergantungan media (dependency
theory) adalah teori tentang komunikasi massa menyatakan bahwa semakin
seseorang tergantunga pada suatu untuk memenuhi kebutuhannya,maka media
tersebut semakin penting untuk orang itu. Teori ini di perkenalkan oleh
sandra ball-rokeach dan melvin Defleur. Mereka memperkenalkan model yang
menunjukan hubungan integral tak terpisahkan antara pemirsa,media dan sistem
sosial yang besar konsisten dengan teori-teori yang menekannkan pada pemirsa
pada penentu media,model ini memperlihatkan bahwa individu bergantung pada
media untuk pemenuhan kebutuhan atau untuk mencapai tujuannya,tetapi mereka
bergantung pada banyak media dengan porsi yang sama besarnya ketergantungan
seseorang pada media di tentukan dari dua hal. Pertama individu akan condong
menggunakan media yang menyediakan yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak
di bandingkan dengan media lain yang hanya sedikit sebagai contoh,bila anda
menyukai gosip,anda akan membeli tabloid gosip di bandingkan membeli koran
kompas,dimana porsi gosip tentang artis hanya di sediakan pada dua kolom di
halaman belakang,tetapi orang yang tidak menyukai gosip mungkin tidak tau bahwa
tabloid gosip kesukaan anda,katakanlah acara cek & ricek,itu ada. Ia pikir
cek & ricek itu hanya acara di TV dan orang ini kemungkinan sama sekali
tidak peduli tentang berita artis di dua kolom halaman belakang koran kompas.
Kedua persentase ketergantungan juga di tentukan oleh stabilitas sosial saat
itu. Sebagai contoh, bila negara dalam keadaan tidak setabil,anda akan lebih
bergantung atau percaya pada koran untuk mengetahui informasi jumlah korban,bentrok
fisik antara pihak keamanan dan pengunjuk rasa. Sedangkan bila keadaan negara
setabil,ketergantungan seseorang akan media bisa turun dan individu akan lebih
bergantung institusi-institusi negara atau masyarakat untuk informasi sebagai
contoh di Malaysia dan Singapura dimana penguasa memiliki pengaruh besar atas
pendapat rakyatnya. Pemberitaan media membosankan karena segala sesuatu tidak
bebas untuk digali,dibahas,atau di besar-besarkan,sehingga masyarakat lebih
mempercayai pemerintah sebagai sumber informasi mereka.[iii]
KESIMPULAN
Jadi dari apa yang sudah kita
pelajari tentang Teori Ketergantungan adalah kita sebagai komunikan yang
menerima pesan dari komunikator yaitu media tertentu yang media tersebut dapat memenuhi
apa yang kita butuhkan,sehingga kita sangat membutuhkan media tersebut dan
tidak mengikuti perkembangan dari media lain. Tidak seperti Uses and
Gratification yang lebih mencari apa yang di butuhkan di semua media.
DAFTAR
PUSAKA
Sumber:Infante, D. A., Rancer, A.S., & Womack, D. F. (1997). Building
communication theory (3rd ed.).
prospect,Heights, Ill.: Waveland
press, Inc., 387-393
Littlejohn, S. W. (1999). Theories of human communication (6th ed.).
Albuquerque, NM: Wadsworth
publishing, 351-354.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar