Komunikasi
organisasi
Pendahuluan
Komunikasi organisasi dapat
terjadi jika ada struktur dan dokumen-dokumen legal berkaitan dengan organisasi
tersebut. Unsur-unsur suatu oraganisasi terbagi menjadi 4:
1. Ada
struktur dan dokumen legal tentang organisasi
2. Komunikasi
3. Kesediaan
untuk mengabdi
4. Tujuan
bersama
Maka
organisasi menuntut kesediaan untuk mengabdi dan memiliki tujuan bersama yang
lebih real dan formal.
Pembahasan
Terdapat
berbagai pemikiran para ahli dalam mengelompokan teori organisasi di antaranya
:
1. Goldhaber
(1993),mengelompokan menjadi 3 yaitu :
A. Classical
School
B. Human
reletion school
C. Sosial
system school
2. Pace
dan faules(1994) mengelompokan menjadi 2 yaitu :
A. Teori
struktural klasik
B. Teori
transitional
3. Daniel,Spiker
dan Papa (1997) mengelompokan menjadi 4 yaitu :
A. Scientific
dan classical management
B. Transitional
theories
C. The
human relation movement
D. Human
resorces development
Classical school
Fokus classical school
adalah bagaimana pekerjaan itu dibagi antar pegawai:
Bagaimana kewenangan
pegawai,beberapa banyak tingkatan kewenangan dan pengendalian,beberapa banyak
orang dalam masing-masing tingkatan,dan bagaimana fungsi pegawai dalam
melaksanakan tugas(goldhaber,1993). Pergerakan manajemen ilmiah dijabarkan
secara rasional,ekonomis dan motifasi melalui sistem bonus,dan penelitian waktu
dan aktifitas kerja.menejemen ilmiah percaya bahwa pekerjaan akan menghasilkan
efisiensi jika di motifasi dengan uang yang cukup untuk mendukung kebutuhan
dasarnya.
Scientific management
mencoba menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas
apapun untuk menyeleksi,melatih,dan memotifasi pekerja.tokoh-tokoh dalam
manajemen ilmiah diantaranya: Frederick Taylor,Hendry Fayol dan Max
weber.Taylor berpendapat ada 4 unsur kunci dalam manajemen,yaitu:
Pembagian kerja,menyangkut bagaimana tugas,kewajiban dan
pekerjaan organisasi di distribusikan.Proses skalar dan fungsional berkaitan
dengan pertumbuhan vertikal dan horisontal organisasi.
1.
Struktur,berkaitan dengan hubungan-hubungan
logis antara berbagai fungsi dalam organisasi.
2.
Rentang pengawasan,menunjukan jumlah bawahan
yang beradadi bawah pengawasan seorang atasan.
Human
Relation School
Human Relation School adalah
aliran teori organisasi yang akan menitik beratkan pada bagaimana menejer
berinteraksi dengan karyawan. Aliran ini menyatakan bahwa management yang
berorientasi manusia akan lebih efektif di bandingkan dengan management yang
berorientasi produksi. Fokus human relation school adalah:
1.bagaimana peran seseorang
dalam organisasi .
2.Bagaimana status hubungan
dari peran-peran yang bervariasi.
3.Bagaimana moral dan sikap
dari orang-orang yang ada dalam organisasi.
4.Kebutuhan sosial dan
psikologi apa saja yang di butuhkan orang-orang dalam organisasi.
5.Kelompok informal apa yang
ada dalam organisasi.
Dalam kaitan dengan aliran ini, di kenal “teori
hirarki kebutuhan” dari pemikiran. Menurut maslow, kebutuhan yang memotivasi
manusia dalam bekerja atau melakukan kegiatan dapat di buat hirarki. Kebutuhan
fisik dan keselamatan berada pada bagian dasar hirarki, dan di puncak adalah
kebutuhan ego (antara lain kebutuhan untuk di hormati) dan kebutuhan perwujudan
diri.
Salah satu penelitiaan tentang prilaku manusia dalam
organisasi adalah study hawthorne yang di konsep dan di pimpin oleh elton
mayo.
|
Penelitian ini awalnya menganggap bahwa semakin baik
penerangan semakin tinggi hasil pekerja. Mayo kemudian melakukan experimen
dengan diadakan suatu ruangan khusus berisi pekerja dan diberi bermacam-macam
kondisi penerangan,dan satu ruangan kontrol berisi pekerja dengan penerangan
konstan. Dalam periode waktu tertentu penerangan di ruang experimen ditambah
hingga intensitas yang menyilaukan dan kemudian di kurangi hingga tingkat dimana
cahaya tidak ada.
Arus
Informasi dalam Organisasi
Masalah terpenting dalam komunikasi organisasi adalah
bagaimana menyampaikan informasi ke seluruh bagian organisasi dan bagaimana
menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Arus informasi dapat
membantu menentukan iklim dan moral organisasi,dan pada giliranya iklim dan
moral organisasi berpengaruh pada arus informasi. Cara kita memahami arus
informasi sangat tergantung pada sudut pandang (perspektif) dari mana kita
mempelajarinya. Ada beberapa cara yang berbeda untuk berfikir tentang arus
informasi dalam organisasi,diantaranya :
A.
Salah satu cara untuk berfikir tentang
struktur adalah mendefinisikannya sebagai suatu sistem dari jalur-jalur yang di
lalui arus pesan. Ini di sebut garis komuikasi dalam organisasi (goldhaber,1993
; Kohler,anatol,dan applbaum,1981).
B.
Pendekatan kedua mendefinisikan arus informasi sebagai pola informasi di
antara orang-orang dalam organisasi. Dalam pemikiran ini,arus tergantung pada
siapa berkomunikasi dengan siapa. Perspektif ini dinamakan jaringan yang dapat
dilihat (observable network). Jaringan terdiri dari individu-individu yang
saling berkaitan yang di hubungkan oleh pola arus informasi, pengaruh,dan
dampak (Cynthia sthoa,1995).
C.
Perspektif pemahaman jaringan (The perceived
network perspektif) yang benar-benar merupakan sebuah fersi baru tentang
pemikiran jaringan.
Jadi arus informasi merupakan sesuatu yang
objektif namun juga suatu pemikiran subjektif. Dalam suatu organisasi semua struktur di atas
berjalan dan masing-masing memberikan pemikiran khusus tentang pemahaman
struktur komunikasi.
Garis Komunikasi dalam Organisasi
Garis komunikasi dalam organisasi
(Komunikasi formal) merujuk pada komunikasi melalui jalur-jalur yang di rancang
secara resmi tentang arus pesan di antara jabatan-jabatan organisasional. Pace
dan Faulus (1993) membagi komunikasi formal menjadi 4 :
1.
Komunukasi kebawah,yaitu komunikasi dari
atasan ke bawahan dalam struktur organisasi.
2.
Struktur organisasi
3.
Komunikasi Horisontal,yaitu komunikasi antar
kariawan sejajar dalam satu unit fungsional kegiatan organisasi.
4.
Komunikasi lintas saluran, yaitu komunikasi
antar indifidu melewati batas-batas unit fungsional dan jabatan.
Komunikasi Kebawah
Komunikasi kebawah
adalah kumunikasi dari atasan ke bawahan dalam hirarki organisasi. Pendekatan
klasik dan ilmiah terhadap organisasi melihat komunikasi terutama terhadap alat
kontrol manajerial dan koordinasi. Konsekuensinya pendekatan ini berfokus pada
komunikasi kebawah yang berisi perintah-perintah dan aturan-aturan dari atasan
ke bawahan. Pesan berkaitan dengan fungsi produksi dan pemeliharaan.
Katz dan Kahn (1978) mengidentifikasi 5 jenis pesan yang
biasanya tercermin dalam komunikasi kebawah :
1. Instruksi
tugas-tugas.
2. Penjelasan
tugas-tugas yang menjelaskan tujuan atau kaitan suatu tugas dengan tugas lain
dalam organisasi.
3. Petunjuk
pelakasanaan.
4. Feedback
atau penilaian kerja.
5. Indokterinasi
ideologi organisasi (Nilai-nilai,tujuan,dan sasaran)
Komunikasi
Keatas
Komunikasi keatas melibatkan transmisi pesan dari abwah ke
atas dalam hirarki organisasi. Pesan komunikasi ke atas dalam teori-teori
organisasi klasik secara umum adalah untuk fungsi-fungsi laporan,berkaitan
dengan tugas. Pendekatan human relations memperluas peran kumunikasi ke atas
ini dengan menekannkan komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan sebagai
alat untuk meningkatkan moral kerja bawahan. Komunikasi ke atas merupakan
kebutuhan awal prasyarat bagi karyawan untuk terlibat dalam pengambil
keputusan,pemecahan masalah,dan pengembangan kebijakan dan prosedur
(smith,richetto,dan zima,1972).
Komunikasi
horisontal
Komunikasi harisontal adalah
penyampaian informasi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama.
Enam alasan di lakukan komunikasi horisontal adalah :
1. Untuk
mengkoordinasikan penugasan kerja.
2. Berbagi
informasi mengenai rencana dan kegiatan.
3. Untuk
memecahkan masalah.
4. Untuk
memperoleh pemahaman bersama.
5. Untuk
mendamaikan,berunding,dan menengahi perbedaan.
6. Untuk
menumbuhkan dukungan antar anggota.
Komunikasi horisontal paling sering terjadi dalam rapat
komisi,interaksi,pribadi,saat istirahat,obrolan di telepon,memo,kegiatan
sosial. Masalah utama dalam komunikasi horisontal adalah ketidak percayaan
antara rekan-rekan kerja.
Komunikasi
Lintas Saluran (Cross-Chanel Communication)
Komunikasi lintas saluran merujuk pada arus pesan yang
melintasi wilayah fungsional dan organisai. Teori pengembangan sumberdaya
manusia diterapkan secara luas dalam organisasi Jepang dimana pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah biasanya terjadi melalui komunikasi horisontal
pada level bawah. Hasil proses ini di transmisikan ke menejemen atas untuk
diperiksa dan di setujui. Ryuttard nomura (1981), pimpinan Japan triyo
industries mengamati bahwa pengambilan keputusan dengan sistem ini merupakan
proses panjang dan sulit,tetapi sekali keputusan di ambil,pelaksanaannya akan
cepat dan pasti.
Komunikasi
Informal atau Kabar Burung (Gripevine)
Sistem
informal melibatkan babak interaksi yang tidak tercermin dalam jalur-jalur
komunikasi yang telah di rancang secara resmi. Para perumus teori klasik dan
ilmiah tidak berusaha untuk menghitung peran komunikasi formal dan
fungsi-fungsi organisasi dan pengaruhnya dalah kehidupan organisasi.
Beberapa akademis memberikan
bantahan bahwa komunikasi informal merupakan suatu substitusi bagi sistem
informal yang tidak memadai. Walton (1961) menyimpulkan bahwa sistem komunikasi
informal muncul ketika informasi yang di transmisikan melalui sistem formal
tidak mencukupi atau bermakna ganda (ambigu). Usaha-usaha menajemen untuk
menyingkirkan merupakan hal yang sia-sia walaupun beberapa ahli mendesak para
menajer untuk mengontrol sistem informal (hellweg,1987).
Analisa jaringan komunikasi
Ketika
masalah dalam konsep-konsep tradisional tentang komunikasi formal dan informal
belum dapat di atasi,konsep-konsep tersebut dapat di hindarkan atau setidaknya
di bingkai ulang secara lebih luas dengan memfokuskan pada pola interaksi yang
terjadi di antara anggota informasi, atau “Jaringan komunikasi” menurut Noel
tichy (1981) jaringan dapat di mengerti dengan mengamati 4 hal :
1. Peran
anggota
2. Sifat
hubungan
3. Sifat
struktur
4. Isi
hubungan
Menurut Stoal (1995) hubungan (Link) merupakan hal mendasar
yang memperlihatkan siapa berkomunikasi dengan siapa. Sebuah klik dibatasi oleh
anggota-anggota yang berinteraksi satu sama lain secara lebih sering di banding
dengan anggota klik lain.
Kesimpulan
Menurut kami komunikasi
organisasi dalam kehidupan suatu organisasi,komunikasi memegang peranan penting
untuk kelancaran proses penyebaran informasi di antara para anggota organisasi
itu sendiri. Komunikasi di antara para anggota organisasi adalah hal yang
penting untuk keefektifan fungsi-fungsi dalam organisasi. Masing-masing bagian
yang saing berkaitan tidak akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila
tidak ada komunikasi yang baik dan diantara mereka. Dengan adanya komunikasi
yang terorganisasi dengan baik, maka informasi yang ada akan dapat diterima
masing-masing pihak dengan lancar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar